Potensi Kerusakan Saraf Anak Akibat Kebiasaan Makan Ikan Yang Terpapar Bahan Berbahaya

Potensi Kerusakan Saraf Anak Akibat Kebiasaan Makan Ikan Yang Terpapar Bahan Berbahaya

Potensi Kerusakan Saraf Anak Akibat Kebiasaan Makan Ikan Yang Terpapar Bahan Berbahaya – Pada sekitar tahun 1958 banyak masyarakat Jepang yang mengalami kejang dan kesemutan dan banyak gejala kelumpuhan saraf lain hingga mengakibatkan kelumpuhan bahkan meninggal dunia. Hal ini menjadi semacam wabah pada saat itu karena ribuan orang terjangkit penyakit yang sama. Analis kesehatan kala itu menyebutkan hal ini karena masyarakat Jepang khususnya masyarakat di sekitar teluk minamata mengalami keracunan logam berat. Ini adalah hal yang sangat disayangkan. Penyebab keracunan logam berat ini adalah kebiasaan konsumsi ikan laut yang dilakukan oleh banyak masyarakat Jepang. Sesuai dengan kebiasaan itu ikan laut yang dikonsumsi merupakan ikan laut yang telah terpapar logam berat industri di beberapa bagian teluk. Penyakit ini telah menginfeksi lebih dari ribuan orang dan menyebabkan hampir separuh diantaranya meninggal.

Pada era yang makin modern ini, masyarakat Jepang terutama anak-anak masih sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi ikan laut. Konsumsi ikan laut bagi transisi masyarakat Jepang bukan lagi hal sepele karena telah menjadi kebiasaan dan telah dibiasakan sejak kecil. Walau di masa yang sudah makin maju ini, penyakit minamata tetap harus diwaspadai oleh banyak masyarakat Jepang. Kebiasaan mereka mengkonsumi ikan laut secara segar juga akan berdampak pada anak-anak. Kondisi fisik anak yang telah terkena penyakit ini awal mulanya cukup mudah dikenali akan tetapi dengan sistem kekebalan tubuh anak-anak yang masih belum sempurna hal ini bisa saja jadi bencana. Keluarga Jepang telah terbiasa menyediakan makanan berupa ikan pada anak-anak mereka. Ikan dibeli dari para pedagang pasar dalam keadaan segar. Ikan ini lah yang sangat berpotensi membawa logam berat di tubuhnya.

Minamata adalah penyakit kelainan saraf yang diakibatkan oleh keracunan logam berat atau air raksa. Anak-anak sangat rentan penyakit ini karena kebiasaan orang Jepang yang mengkonsumsi ikan laut dalam jumlah banyak. Gejala umum penyakit ini tidak terlalu terlihat sehingga banyak orang mengabaikannya. Salah satu gejala yang paling umum adalah kesemutan pada kaki dan tangan, lemas, penyempitan sudut pandang yang berakibat pada kelemahan berbicara dan mendengar. Banyak anggotayang anaknya mengalami masalah ini dan pada fase yang lebih berat dan penyakit ini sudah akut maka anak-anak mereka juga dapat mengalami kelumpuhan pada anggota tubuh hingga mengakibatkan koma atau kematian. Hal itu lah yang harus sangat diwaspadai oleh masyarakat Jepang terutama para orang tua yang masih menganut tradisi banyak makan ikan. Mengkonsumsi ikan laut dalam jumlah banyak dapat dilakukan jika ikan yang digunakan terbukti aman dan jauh dari paparan berbagai zat kimia atau radiasi bahan lain yang berbahaya. Pemerintah Jepang kini telah memiliki aturan yang tegas pada pabrik yang membuang sampah logam berat dan zat kimia berbahaya ke laut. Hal ini dilakukan untuk menjaga ekosistem laut agar tetap aman dikonsumsi.