Mengenal Lebih Jauh Penyakit Saraf Spina Bifida

Mengenal Lebih Jauh Penyakit Saraf Spina Bifida

Mengenal Lebih Jauh Penyakit Saraf Spina Bifida – Penyakit saraf bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak. Penyakit sistem saraf termasuk kasus yang sangat umum terjadi pada anak-anak. Berikut penjelasan tentang penyakit saraf pada anak dan tipenya.

Mengenal Lebih Jauh Penyakit Saraf Spina Bifida

child-neuro-jp.org – Penyakit sistem saraf atau penyakit sistem saraf mengacu pada penyakit di mana bagian otak atau sistem saraf tidak dapat bekerja dengan baik. Kondisi ini akan mempengaruhi perkembangan anak di kemudian hari yang menimbulkan gejala tertentu baik secara fisik maupun psikis. Itu tergantung pada bagian otak dan saraf mana yang terpengaruh. Untuk pemahaman yang lebih baik, berikut adalah daftar berbagai penyakit saraf pada anak-anak.Mengenal Lebih Jauh Penyakit Saraf Spina Bifida

1. Spina bifida

Spina bifida adalah suatu kondisi yang terjadi ketika tulang belakang dan sumsum tulang belakang berkembang secara tidak normal. Kondisi ini bawaan pada bayi baru lahir dan bisa berlangsung hingga anak memasuki usia sekolah.

Dilansir kompas.com Bayi dengan spina bifida biasanya mengalami kegagalan parsial di mana tabung saraf kurang berkembang atau tabung tidak menutup dengan benar. Akibatnya, tulang belakang dan sumsum tulang belakang bisa rusak. Tabung saraf adalah bagian dari embrio dan kemudian berkembang menjadi otak, sumsum tulang belakang, dan jaringan di sekitarnya.

Baca Juga : Kenali 5 Tipe Penyakit Saraf pada Anak yang Wajib Diwaspadai

Bergantung pada jenis, ukuran, lokasi, dan komplikasi cedera, kondisi ini bisa ringan atau bahkan sangat serius. Tanda dan gejala penyakit syaraf anak ini tergantung pada jenisnya, yaitu:

1. Okultisme spina bifida

Secara bahasa, “misterius” artinya bersembunyi. Jenis yang tersembunyi adalah yang paling ringan, berupa celah atau celah kecil antar tulang belakang. Dalam semua kasus deformitas tulang belakang, sebanyak 15% memiliki tipe okultisme. Jenis ini biasanya tidak berbahaya dan tidak menunjukkan gejala fisik. Bahkan terkadang sumsum tulang belakang tidak mengalami kerusakan sama sekali. Biasanya, situasi ini hanya terjadi secara tidak sengaja selama pengujian inspeksi lainnya. Namun, pada beberapa kasus, pasien okultisme akan merasakan sakit.

2. Meningocele spina bifida

Jenis meningocele termasuk yang sangat jarang. Pada tipe ini, selaput atau selaput yang melindungi sumsum tulang belakang didorong keluar dari tulang belakang dan melalui kulit. Selain itu, selaput yang sudah berada di permukaan kulit akan membentuk jaringan seperti kantung berisi cairan. Namun, jaringan kantung ini biasanya tidak mengandung saraf tulang belakang.

Oleh karena itu, meskipun situasi ini terkadang mengarah pada komplikasi tertentu, tidak berbahaya bagi saraf. Bayi dengan meningocele biasanya memiliki struktur dan fungsi saraf yang normal. Inilah sebabnya mengapa kondisi ini dapat ditangani dengan pembedahan, karena jenis pembedahan ini hampir tidak merusak saraf. Meski begitu, meningocele jenis ini tergolong langka.

3. Spina bifida

Myelomeningocele adalah yang paling berbahaya dan sangat langka. Seperti meningokel, kantung berisi cairan meninggalkan tulang belakang. Namun, kantung ini berisi bagian dari kerusakan sumsum tulang belakang. Jenis pembengkakan mielin ini dapat menyebabkan cacat janin sedang hingga parah. Beberapa di antaranya kesulitan buang air besar (sembelit), mati rasa di kaki dan kesulitan berjalan. Selain itu, sekitar 70-90% anak dengan penyakit ini memiliki terlalu banyak cairan di otaknya, sehingga berisiko mengalami kerusakan otak.

Tanda dan gejala

Apa saja gejala dan tanda spina bifida?

Gejala dan tanda penyakit tulang belakang ini sangat bervariasi. Berikut ini adalah tanda dan gejala penyakit ini:

1. Ilmu Gaib

Okultisme biasanya tidak merusak sumsum tulang belakang dan sistem saraf, dan biasanya tidak ditemukan tanda atau gejala yang berarti. Bayi dengan kondisi ini akan menunjukkan gejala fisik berikut:

Sepotong kecil rambut muncul di punggung.
Lesung pipi atau tanda lahir di bagian tubuh yang terkena.

Hanya ada sedikit kasus okultisme spina bifida.

2. Meningocele
Gejala meningocele spina bifida yang paling terlihat adalah munculnya jaringan kistik berisi cairan di punggung.
3. Mielomeningokel

Mirip dengan meningokel, jenis ini juga bisa dikenali dengan adanya kantung berisi cairan di bagian punggung. Beberapa gejala yang mungkin dialami oleh pasien dengan Bifidobacterium spina bifida meningocele, seperti:

Penumpukan cairan otak menyebabkan pembengkakan di kepala
Perubahan kognitif dan perilaku
Penurunan kebugaran fisik
Badan menjadi kaku
Kesulitan buang air kecil atau buang air besar
Penyakit Sistem Saraf Cranial
Sakit punggung

Selain gejala yang disebutkan di atas, Anda juga bisa melihat beberapa tanda dan gejala lainnya:

Tubuh lesu
Nafsu makan menurun
Perkembangan tubuh lambat
Mengi atau mengi
Gerakan tubuh tidak teratur

Ada juga beberapa laporan gejala seperti sulit tidur, pembengkakan saraf pada mata, dan kerusakan sistem saraf tubuh. Beberapa kasus spina bifida jenis ini juga mengalami kesulitan menelan dan kehilangan kendali pada bola mata (nistagmus).

Kapan saya harus ke dokter?

Jika bayi Anda mengalami tanda atau gejala cacat lahir atau memiliki masalah lain, segera periksakan ke dokter. Setiap anak mungkin menunjukkan tanda dan gejala yang berbeda satu sama lain.

Alasannya

Apa penyebab spina bifida?

Sejauh ini, para ahli belum mencapai konsensus tentang penyebab pasti dari cacat lahir ini. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti faktor genetik, etnis, dan pengaruh lingkungan. Berikut beberapa hal yang dapat menyebabkan spina bifida:

Asupan asam folat tidak mencukupi
Nutrisi selama kehamilan (zat besi, magnesium dan vitamin B3)
Genetika dan sejarah keluarga
diabetes
Obat-obatan (seperti asam valproik, digunakan untuk mengobati epilepsi)

Di atas adalah alasan penyakit tulang belakang ini.
Faktor risiko

Apa yang meningkatkan risiko penyakit ini?

Meski tidak jelas apa penyebab spina bifida, para ahli meyakini ada banyak faktor yang meningkatkan risiko penyakit ini.

Ras (paling umum di antara kulit putih dan Hispanik, 2 dan 1,96 per 10.000 kelahiran)
Jenis kelamin wanita
Kondisi selama kehamilan (demam, suhu tubuh meningkat, penggunaan sauna)
Penyakit Sistem Saraf Ibu
sejarah keluarga
Minum obat-obatan (misalnya, anti-epilepsi, asam valproik dapat memengaruhi penyerapan asam folat)
Didiagnosis dengan diabetes
Obesitas selama kehamilan
Kekurangan asam folat

Asam folat atau vitamin B9 sangat penting untuk perkembangan janin di dalam kandungan. Bentuk sintetisnya, atau yang biasa dikenal dengan asam folat, sering ditemukan dalam suplemen. Wanita hamil yang tidak mengonsumsi cukup asam folat dapat melahirkan bayi dengan cacat tabung saraf. Jika Anda memiliki faktor risiko spina bifida, konsultasikan dengan dokter Anda jika Anda memerlukan suplemen asam folat dosis tinggi bahkan sebelum kehamilan dimulai. Jika Anda sedang minum obat, tolong beritahu dokter Anda. Beberapa obat dapat disesuaikan untuk mengurangi risiko spina bifida.

komplikasi

Apa komplikasi yang disebabkan oleh spina bifida?

Anak-anak dengan spina bifida paling parah sering kali mengalami masalah pada tulang belakang dan otak, yang dapat menyebabkan masalah yang cukup serius, seperti:

Anak Anda terlambat atau kesulitan berjalan
Masalah buang air kecil dan fungsi usus, seperti mengompol atau sulit buang air besar.
Hidrosefalus anak adalah penumpukan cairan di hidrosefalus
Kelengkungan tulang belakang, seperti skoliosis

Untuk anak-anak dengan hidrosefalus, meskipun telah diobati, dapat menyebabkan kejang, ketidakmampuan belajar, atau gangguan penglihatan. Pada saat yang sama, anak-anak yang terlambat mungkin tidak merasakan sensasi apapun di kaki atau tangan mereka. Hal ini mencegahnya untuk menggerakkan kaki dan tangannya serta mengganggu kemampuan atletik anak tersebut.
diagnosa

Spina bifida ini jga dapat didiagnosis ketika selama dalam masa kehamilan atau pada saat bayi itu baru lahir. Okultisme spina bifida mungkin tidak didiagnosis sampai akhir dari masa kanak-kanak atau dewasa, atau mungkin tidak pernah didiagnosis.

1. Diagnosis selama kehamilan

Selama kehamilan, ada beberapa tes skrining (tes prenatal) untuk memeriksa spina bifida dan cacat bawaan lainnya. Diskusikan pertanyaan atau kekhawatiran apa pun tentang pemeriksaan prenatal ini dengan dokter Anda.

Tes alfa-fetoprotein (AFP)

AFP adalah protein yang diproduksi bayi sebelum lahir. Ini adalah tes darah sederhana yang dapat mengukur berapa banyak AFP yang ditransfer dari tubuh bayi ke darah ibu. Tingkat AFP yang tinggi dapat berarti bahwa anak Anda menderita spina bifida. Tes AFP dapat menjadi bagian dari tes “tiga skrining” yang mencari cacat dari tabung pada saraf dan masalah lainnya.

Bagaimana spina bifida didiagnosis?

USG

Dalam beberapa kasus, dokter dapat menggunakan ultrasound untuk melihat apakah bayi menderita spina bifida atau apakah ada tingkat AFP yang tinggi. Cacat lahir ini biasanya bisa dilihat pada pemeriksaan USG.

Amniosentesis

Pada jenis tusukan amino ini, dokter dapat mengambil sampel cairan ketuban dari rahim. Tingkat AFP yang lebih tinggi dari rata-rata dapat berarti bahwa bayi tersebut menderita penyakit ini.

2. Diagnosis setelah bayi lahir

Dokter dapat menggunakan pemindaian seperti sinar-X, MRI atau CT scan untuk mendapatkan gambar tulang belakang bayi yang jelas. Sangat umum bagi bayi untuk tidak terdiagnosis dengan spina bifida setelah lahir. Hal ini dikarenakan ibu tidak menjalani pemeriksaan prenatal, atau USG tidak menunjukkan gambaran yang jelas pada bagian tulang belakang yang terkena.

Bagaimana cara mengobati spina bifida?

Tidak semua penderita spina bifida memiliki kebutuhan yang sama, sehingga cara pengobatan setiap orang akan berbeda. Orang dengan tipe Bifidobacterium spina bifida dan meningocele membutuhkan perawatan yang lebih intensif dibandingkan dengan tipe okultisme. Bayi dengan spina bifida parah perlu dioperasi dalam dua hari pertama setelah lahir untuk memperbaiki retakan. Beberapa dokter tidak menggunakan operasi, tetapi membiarkan area tersebut membaik dengan sendirinya. Bayi tersebut telah menjalani pembedahan saat berada di dalam kandungan, namun jenis pembedahan ini masih jarang terjadi. Setelah operasi, dokter akan memberikan rencana perawatan bayi baru lahir yang spesifik. Saat anak Anda besar nanti, dokter akan memperbarui rencana perawatan.

Berbagai perawatan dapat mencakup:

1. Pengobatan spina bifida

Bayi dengan spina bifida mungkin membutuhkan selang berlubang (shunt) untuk mengalirkan kelebihan cairan dari otak ke perut

2. Fisioterapi

Seiring bertambahnya usia anak-anak, berolahraga setiap hari untuk menjaga kaki mereka tetap kuat akan membantu mereka menjadi mandiri dan mampu berjalan sendiri.

3. Kontrol sistem kemih anak Anda

Anak mungkin akan kesulitan untuk mengontrol keinginan untuk buang air kecil sehingga tiba-tiba menjadi basah dan buang air besar. Ini akan menyebarkan kotoran bayi. Diharapkan melalui pengobatan obat dan evaluasi rutin, kemungkinan komplikasi dapat dikurangi.

4. Pengobatan komplikasi lainnya

Anda perlu menyiapkan peralatan khusus untuk penderita spina bifida, seperti kursi mandi atau kruk, untuk membantu Anda berjalan. Pengobatan keluarga Dari bayi, balita hingga anak usia sekolah, penderita spina bifida dirawat berdasarkan usianya. Bayi dengan spina bifida Selain perawatan dokter, merawat anak dengan penyakit ini juga membutuhkan perhatian ekstra dari orang tua. Ini adalah sesuatu yang harus diperhatikan.

aktivitas fisik
Bayi dengan kondisi ini akan berolahraga dan bergerak dengan cara yang berbeda-beda.
Dibutuhkan bantuan fisioterapis yang mengajar dengan orang tua bagaimana melatih kaki dan lengan bayi.
Cocok untuk meningkatkan kekuatan, kelenturan (kelenturan) dan olahraga bayi.
Latihan fisik sangat penting untuk bayi dengan penyakit ini. Lakukan latihan yang direkomendasikan oleh ahli terapi fisik.

Rawat kulit bayi

Bayi dengan spina bifida juga rentan mengalami memar akibat goresan di sekitar benda. Orang tua harus merawat kulit bayi. Misalnya, jangan biarkan dia berada di bawah sinar matahari terlalu lama, atau jika Anda ingin memandikannya, pastikan airnya hangat. Selain itu, menurut laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, sebagian besar bayi dengan penyakit ini akan alergi terhadap barang atau produk yang mengandung lateks atau karet alam.

Mengenal Lebih Jauh Penyakit Saraf Spina Bifida

kesehatan

Layaknya bayi biasa, bayi dengan spina bifida juga membutuhkan pelayanan kesehatan, seperti imunisasi, untuk meningkatkan kekebalannya.

Bayi juga membutuhkan perawatan khusus, seperti:

Dokter ortopedi akan memeriksa kesehatan otot dan tulang bayi.
Seorang ahli urologi akan memeriksa kesehatan ginjal dan kandung kemih bayi.
Ahli bedah saraf akan memeriksa perkembangan otak dan tulang belakang bayi.

Balita dan anak prasekolah dengan spina bifida. Perawatan untuk balita dan anak prasekolah dengan kondisi ini antara lain:

Menurut aktivitas fisik fisioterapis, seperti berenang
Rawat kulit anak (pilih sepatu sesuai ukuran kaki, pakai tabir surya)
Pemeriksaan kesehatan rutin untuk anak yang lahir dengan spina bifida

Pada saat yang sama, silakan berkonsultasi dengan ahli medis tentang perawatan dan penggunaan kateter (bagi mereka yang menggunakan kursi roda) dan kondisi sanitasi mereka.

Baca Juga : Permasalahan Stroke yang Sering Diabaikan

pencegahan

Bisakah spina bifida dicegah?

Penyebab pasti dari spina bifida tidak jelas, sehingga sulit untuk mencegah terjadinya hal ini. Namun, Anda bisa mengurangi risiko cacat lahir dengan cara:

1. Konsumsi suplemen asam folat

Jumlah asam folat yang dibutuhkan selama kehamilan sekitar 400 mg, termasuk membantu mengurangi risiko spina bifida. Karena itu, Anda sebaiknya mengonsumsi suplemen asam folat khusus.

2. Makan lebih banyak makanan bergizi

Tidak hanya membutuhkan asam folat, tetapi juga pastikan Anda mengonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin dan mineral. Ini dapat menghindari komplikasi selama kehamilan.

3. Periksakan kesehatan Anda dengan dokter secara teratur selama kehamilan

Pastikan untuk selalu pergi ke fasilitas medis terdekat untuk memeriksakan rahim Anda secara rutin. Jika Anda memang menemui keluhan, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter. Jika Anda memiliki pertanyaan, silakan konsultasikan dengan dokter Anda untuk solusi terbaik. Hello Health Group tidak memberikan nasihat medis, diagnosis, atau perawatan. Hello Health Group tidak memberikan nasihat medis, diagnosis, atau perawatan.